Halaman

Powered By Blogger

Selasa, 23 September 2008

MET LEBARAN JATINANGOR

menghadapi idul fitri, jatinangor yang biasanya hiruk pikuk dengan mahasiswa di sebelah utara, karyawan di sebelah selatan, akan menjadi sepi, dan para pendatang akan mudik ke kampung halamanya masing2
sebagai penduduk asli yang tinggal di jatinangor, hal ini menjadi hal biasa tiap tahun.
jalanan menjadi sepi, tiada lagi kemacetan.
malam hari yg bertaburan pedagang kaki lima, kini tinggal tempat jualnya di tepi.
bagi para sesepuh, yang merindukan jatinangor sepi, sekarang terjadi.
tapi jika jatinangor sepi slamanya, mau kemana kehidupan para warga ini.
setiap hari mereka mengais rezeki dari para pendatang.
berkah ilahi, jatinangor harus terhenti mati untuk sesaat.

MET LEBARAN JATINANGOR

menghadapi idul fitri, jatinangor yang biasanya hiruk pikuk dengan mahasiswa di sebelah utara, karyawan di sebelah selatan, akan menjadi sepi, dan para pendatang akan mudik ke kampung halamanya masing2
sebagai penduduk asli yang tinggal di jatinangor, hal ini menjadi hal biasa tiap tahun.
jalanan menjadi sepi, tiada lagi kemacetan.
malam hari yg bertaburan pedagang kaki lima, kini tinggal tempat jualnya di tepi.
bagi para sesepuh, yang merindukan jatinangor sepi, sekarang terjadi.
tapi jika jatinangor sepi slamanya, mau kemana kehidupan para warga ini.
setiap hari mereka mengais rezeki dari para pendatang.
berkah ilahi, jatinangor harus terhenti mati untuk sesaat.

ANTRI BBM LAGI DAN LAGI

hari ini 23-09-2008 warga masyarakat desa cikeruh, khususnya di dsn III sdh mengantri lg bbm,mulai dari jam7pagi,pdhl minyak tanah baru datang pd pukul12siang, antrian yg kbanyakan ibu2,saling berebut,mulai dari pembagian kupon smp mendapatkn jatah,
sangat trasa sekali masyarakat tersiksa dg hal ini.
'upami teu peryogi sareng lobamah minyak na teu hayang ngantri siga kieu' kata seorang dg sewotnya.
'matak pi paseaeun' kata yg lain menimpali.
jd pa presiden mau sampai kapan kita harus seperti ini? pembagian gas belum diterima,minyak tanah sudah sangat sulit.

Kamis, 18 September 2008

Berita dari Sumedang

Hari Ini DPRD Putuskan SOTK Baru
Friday, 19 September 2008
SUMEDANG (SINDO) – Pemberlakuan SOTK baru yang sempat mengalami deadlock akan ditentukan dalam rapat paripurna tertutup di DPRD Sumedang hari ini.

Dalam rapat itu,masing-masing fraksi akan menyatakan sikapnya terhadap pemberlakuan SOTK baru. Apakah akan diberlakukan pada perubahan APBD 2008 atau nanti saat APBD murni 2009. Wakil Ketua Komisi A DPRD Ismet Suparmat menga-takan, ”bola panas” pembahasan SOTK baru saat ini ada di tangan DPRD.

”Keputusan final ada di tangan DPRD saat rapat paripurna tertutup besok (hari ini). Seluruh fraksi akan hadir memberikan pandangan,” ujar Ismet kepada wartawan kemarin. Ismet yang juga Ketua Fraksi Partai Golkar menyebutkan, mayoritas fraksi cenderung setuju pemberlakuan SOTK baru saat APBD murni 2009.

”Mayoritas fraksi cenderung setuju jika SOTK diberlakukan saat APBD murni 2009,termasuk Golkar. Kecuali PDIP, setuju dengan eksekutif yang ingin SOTK baru saat perubahan APBD 2008,”ungkap Ismet. Pemberlakuan SOTK saat APBD 2009 cukup beralasan.

Menurut Isme, selain tidak akan memenggal pertanggungjawaban laporan keuangan di tengah jalan, secara jadwal juga cukup ideal. ”Menurut jadwal,November ini sudah pembahasan APBD murni 2009, jadi kalau SOTK baru diterapkan nanti akan sangat pas. Dari segi laporan keuangan juga lebih aman. Jadi, yang dikatakan BPK tempo hari ada benarnya juga,”ucap Ismet. (rudini)

Berita Lama ( Jembatan Penyebrangan )

Hilangnya Fungsi jembatan Penyembrangan

(dikutif dari syndicate /Djoearna )

Oleh: Noveri Maulana

Permasalahan yang dihadapi oleh Jatinangor semakin rumit dan kompleks. Di samping tingkat populasi penduduk yang tinggi, tata ruang wilayah yang semrawut dan tidak tertata dengan rapi juga menjadi permasalahan yang harus ditangani secepatnya.

Salah satu akibat yang disebabkan oleh kesemrawutan tata ruang wilayah adalah kemacetan lalu lintas. Hampir setiap hari Jatinangor dilanda oleh kemacetan lalu lintas yang berkepanjangan.

Selain disebabkan oleh volume kendaraan yang jumlahnya semakin meningkat, kemacetan lalu lintas juga disebabkan oleh kesadaran masyarakat terhadap kepatuhan berlalu lintas yang masih rendah. Hal ini bisa dilihat dari budaya masyarakat penyeberang jalan yang tidak memanfaatkan jembatan penyeberangan untuk menyeberangi jalan.

Hampir sebagian besar masyarakat dengan bebas berkeliaran dan melintasi jalan sepanjang jalan raya Jatinangor. Apalagi, lokasi jalan di depan pintu gerbang selatan Unpad. Di titik ini, kemacetan lalu lintas dipengaruhi sepenuhnya oleh penyeberang jalan. Para pejalan kaki dengan bebasnya menyeberangi jalan raya tanpa mengindahkan kendaraan yang melintas. Tentu, selain berisiko terhadap keselamatan dan keamanan lalu lintas, perilaku seperti ini menyebabkan kelancaran arus lalu lintas menjadi terganggu.

Padahal, sebuah jembatan penyeberangan untuk pejalan kaki telah disediakan oleh pemerintah setempat. Namun, budaya dan kesadaran masyarakat yang rendah untuk berlalu lintas dengan baik menyebabkan fungsi jembatan penyeberangan itu tidak berfungsi maksimal.

“Kita sangat menyayangkan hal itu, kesadaran masyarakat masih rendah untuk berlalu lintas dengan baik, padahal, jembatan penyeberangan itu dibangun dengan biaya yang tidak sedikit”, ujar Sekretaris Kecamatan Jatinangor, Andrie K. Wardana, S.STP, sewaktu seminar Jatinangor di Fakultas Kedokteran Unpad, Desember 2007.

Andrie juga menjelaskan, di masa mendatang, pemerintah kecamatan akan membangun pagar pembatas jalan sepanjang jalan raya Jatinangor, khususnya disekitar jembatan penyeberangan. Hal ini diharapkan akan mengurangi volume penyeberang jalan yang menyeberangi jalan secara sembarangan sehingga jembatan penyebarangan akan berfungsi dengan baik.

January 23, 2008

Dadu Tahun 2008 Tahap I

Pada Tahun 2008 ini Desa Cikeruh Kecamatan Jatinangor menerima Dana Alokasi Desa Umum yang terbesar se-kabupaten Sumedang, yaitu sejumlah Rp. 125.200.000.
Pada Tahap I sudah diterima sebesar Rp.62.600.000,- sejak masih dijabat Oleh PJS Kepala Desa Cikeruh, Andrie K. Wardana S.STP, M.Si dan pengalokasian oleh Kepala Desa Terpilih Bpk. Rachmat
Dana tersebut ada yang sudah tersalurkan keseluruhan dan ada yang masih dalam pengerjaan.
Hal yang paling berbeda untk DADU tahun 2008 adalah dialokasikannya DADU untuk pembelian Lahan Pemakaman di Dusun III Cikeruh lio, dan ini dinilai suatu terobosan baru bagi pemerintahan desa cikeruh.
Dana dari DADU yang dialokasikan adalah sebesar Rp.25.000.000,00 dan dari swadaya masyarakat sebesar Rp.35.000.000,00 total keseluruhan adalah Rp.60.000.000,00

Kamis, 11 September 2008

Partai Yang Ada di Desa Cikeruh

Dari sejumlah Partai Peserta Pemilu 2009 di Cikeruh yang sudah diketahui baru ada :
1. Partai Golkar Desa Cikeruh Ketua : Rudi Priadi
2.Partai PDIP Desa Cikeruh Ketua : Oded Ahmad
3. Partai PPP Desa Cikeruh Ketua : Amat Rohmat
4.Partai PKS Desa Cikeruh Ketua : Zaki
5. Partai Demokrat Desa Cikeruh Ketua : Agus J.
6.Partai Amanat Nasional Desa Cikeruh Ketua : Yudi Imanudin
7.Partai Hanura Desa Cikeruh Ketua : Iwan Kurniawan
8. Partai PPD Desa cikeruh Ketua : Yusuf Suherman

Demikian Partai-partai yang sudah diketahui oleh Kami.
Jika anda tinggal di Desa Cikeruh segera beritahu kami mengenai Susunan Kepengurusan Partai Anda kirim email Ke : bpdcikeruh@plasa.com atau ke bpdcikeruh@yahoo.com

Terimakasih

Berita Terkini ( PPS Desa Cikeruh )

Anda yang tinggal di Jatinangor, Ramadhan Kali ini terasa lebih seru, dengan banyaknya Kampanye Partai, Mulai dari membagikan Jadwal Imsakiyah sampai acara Buka Bersama.

semua dilakukan Guna menjaring massa pemilih sebanyak-banyaknya.

Sementara Daftar Pemilih Sementara di desa Cikeruh untuk Pemilu 2009 sekitar 5016 Pemilih.

Jika anda ingin tahu apa sudah terdaftar atau belum, Silahkan Datang Ke Kantor Desa Cikeruh yang beralamat di Jalan kol A.Syam Ciawi Cikeruh Jatinangor Sumedang ( di Bawah Lapangan Bola ciawi )

Adapun Susunan PPS Desa Cikeruh :
1. Dadan Ramdan ketua pps
2, M Tajudinnur anggota
3. Agus Mulyana anggota

Sebagai Warga Negara Yang baik, datang ke PPS Terdekat pada Jam kerja 08.00 - 12.00 wib hari senin-kamis

Selasa, 02 September 2008

TENTANG SENAPAN ANGIN

Dimuat di KOMPAS Jawa Barat -
TENTANG SNAPAN ANGIN
Bandung, Kompas Sisa-sisa bengkel senapan masih tampak di beberapa bagian rumahpenduduk di Desa Cikeruh, Jatinangor, Kabupaten Sumedang. Beberapameja dengan alat bor dan seperangkat kikir besi tergeletak di atasmeja-meja tua dan berdaki. Namun, tidak ada aktivitas di bengkel tersebut. Bengkel-bengkelitu seperti memperlihatkan “detak kehidupan” industri kerajinansenapan Cikeruh yang sudah tak mampu lagi berdesing dengan kuat. Di bengkel milik Idih Sunaedi (62), alat-alat kerja terbilanglengkap. Namun, tidak ada yang menyentuh benda-benda itu selain Idihdan seorang anaknya. Padahal, tujuh tahun lalu ada tujuh karyawanyang sibuk menghasilkan beberapa senapan angin setiap harinya. Pesanan datang dari Poso (Sulawesi Tengah), Maluku, Irian, danAceh. Dalam sebulan, perajin yang bergabung dalam Unit Perajinsenapan Angin Bina Karya, Koperasi Unit Desa (KUD) Cikeruh bisamemproduksi sebanyak 3.000 pucuk senapan. Jumlah perajinnya sendiri mencapai 300 orang dengan jumlahpedagang sebanyak 20 orang. Bahkan industri ini mampu menyerap 1.512orang pekerja. “Kami mampu menampung dan membimbing anak-anak putussekolah di bengkel kami,” ujar Idih yang juga Ketua Koperasi IndustriKerajinan Rakyat Senapan Angin Bina Karya. Para buruh bengkel mendapat gaji melebihi upah minimum regionaldi daerah itu. Oleh karena itu, tidak heran kalau senapan anginCikeruh memberi warna tersendiri dalam dunia usaha kecil menengah diwilayah Sumedang. Menurut Idih, industri kecil dan menengah di Cikeruh sudah adasejak tahun 1.800-an. Awalnya, industri yang marak di sana adalahpembuatan senjata samurai. Senjata ini banyak dipesan oleh orang-orang Belanda yang bekerjadi perkebunan di sekitar Cikeruh. Di sana terdapat perkebunan teh dankaret. Bekas perkebunan itu sekarang berubah fungsi menjadi gedung-gedung perguruan tinggi antara lain Universitas Padjadjaran (Unpad),Universitas Winaya Mukti (Unwim), Institut Koperasi Indonesia(Ikopin), dan Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri (STPDN). ***
Selain pemesanan samurai redup, pemesanan berongsong anjing mulaimeningkat. Sebelum pendudukan Jepang, industri jarum mesin jahit jugasemarak di sana. Industri kecil Cikeruh lumpuh ketika Jepangberkuasa. “Para penduduk banyak yang berjuang dan beralih menjadipetani,” kata Idih. Industri di sana semarak lagi setelah tahun 1952. Saat itu Saud(70), yang telah bekerja di pabrik senjata di Batalyon 29,Tasikmalaya, mengundurkan diri dan kembali ke desanya, Cikeruh. Didesa itu, ia menerima permintaan memperbaiki senapan angin. Sejak saat itu Saud juga mulai membuat sendiri senapan secaramanual. Hampir seluruh bagian senjata dibuat dengan tangan. Senapan yang diciptakan Saud adalah senapan angin dengan pompadan berpelatuk. Kalau Anda pernah memiliki senapan angin ini, bisadipastikan benda itu berasal dari Cikeruh karena hanya diproduksi didaerah ini. Sampai tahun 1979, ada 200 perajin senapan di sana dan 9 diCipacing. Cipacing berada sekitar satu kilometer dari Cikeruh. Biasanya perajin dari Cikeruh menjual senapan mereka ke Cipacingkarena di sana banyak penduduk Cipacing membuka kios penjualansenapan. “Jadi, produksinya di Cikeruh, pemasarannya di Cipacing,”kata Idih. Seperti telah diceritakan di atas, masa kejayaan industri initerjadi pada tahun 1992. Setelah itu, industri senapan terpuruk padatahun 1997 apalagi pada saat terjadi kerusuhan tahun 1998 dan konflikdi berbagai daerah di Tanah Air. Konflik tersebut justru terjadi di empat pasar potensial paraperajin Cikeruh, yaitu Poso, Maluku, Irian, dan Aceh. “Setelahkerusuhan, makin sulit memasarkan senapan ke sana,” kata Idih. Menurut Idih, senapan dari Cikeruh digunakan penduduk di daerahkonflik itu bukan untuk berperang, namun untuk mengusir hamapertanian, seperti tupai yang banyak menghabiskan pohon kelapa. Sebelum kerusuhan, tenaga pemasaran senapan dari Cikeruh secararutin mendatangi empat wilayah itu. Namun, kini tenaga pemasaranhanya mendatangi Sumatera dan kalimantan. Para tenaga pemasaran kini hanya mengandalkan penjualan ke toko-toko olahraga di Bandung dan Jakarta, serta orang- orang yang hobiberburu burung dan berlomba menembak sasaran. “Paling seminggu saya hanya beli tiga senapan,” kata Hamzah,pemasar dari Subang yang tengah memesan senapan di salah satu bengkeldi Cikeruh. Perajin lain, Syamsudin, mengaku hanya mampu menjual seratussenapan per bulan sebelum pemilu legislatif, 5 April 2004. Namunkini, ia hanya mampu menjual 75 pucuk senapan. Syamsudin, Idih, dan beberapa perajin mengaku, selain kesulitanmemasarkan produk, produk mereka kini mendapat saingan dari Surabayayang memiliki kualitas lebih baik. Senapan dari Cikeruh lebih banyak dibuat secara manual. Hanyabeberapa bagian senapan angin yang dibubut. “Kolep (bagian kayu yang terdapat dalam senapan angin) saja masihdibuat dengan tangan,” kata Dani (40), perajin kolep yang menjualsatu kolep kecil seharga Rp 11.000 dan kolep besar seharga Rp 25.000. Dani bisa membuat dua buah kolep besar dalam sehari, sedangkankolep kecil bisa tiga. Kolep-kolep dibuat dari kayu mahoni denganharga sebesar Rp 800.000 per satu kubik. Satu kubik bisa menghasilkan70 kolep besar. (Y09)

kEPUTUSAN BPD

BADAN PERMUSYAWARATAN DESA CIKERUH
KECAMATAN JATINANGOR KABUPATEN SUMEDANG
SURAT KEPUTUSAN
NOMOR : 016/BPD-CKR/V/2008
LAMPIRAN : 1 (SATU)
TENTANG
PEMBENTUKAN PANITIA PEMILIHAN KEPALA DESA CIKERUH
KECAMATAN JATINANGOR - KABUPATEN SUMEDANG.
Menimbang :
Bahwa dalam pelaksanaan pemilihan Kepala Desa Cikeruh perlu dibentuk panitia pemilihan.
Bahwa panitia pemilihan Kepala Desa dibentuk untuk bertugas melaksanakan kegiatan pemilihan Kepala Desa Cikeruh sebagai wujud dari pelaksanaan demokrasi Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945.
Bahwa berdasarkan pertimbangan butir a dan b diatas perlu ditetapkan dalam keputusan Badan Permusyawaratan Desa Gunturmekar.
Mengingat:
Undang-undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pemerintahan Daerah Kabupaten dalam Lingkungan Jawa Barat (Berita Negara Tahun 1950);
Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara Yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3851);
Undang-undang Nomor 22 Tahun 2003 tentang Susunan dan Kedudukan Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 92, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4310);
Undang-undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4389);
Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437);
Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembatan Negara Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara nomor 4438);
Peraturan Pemerintahan Nomor 25 Tahun 2000 tantang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonomi (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3952);
Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pembinaan dan Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Tahun 2001 Nomor 77, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4106);
Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4587);
Peraturan Daerah Kabupaten Sumerang Nomor 1 Tahun 2000 tentang Tata Cara dan Teknik Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah Kabupaten Sumedang (Lembaran Daerah Tahun 2000 Nomor 1 Seri D.1);
Peraturan Daerah Kabupaten Sumedang Nomor 48 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah Kabupaten Sumedang (Lembaran Daerah Tahun 2000 Nomor 65 Seri D. 42);
Peraturan Daerah Kabupaten Sumedang Nomor 5 tahun 2005 tentang Tata Cara Pencalonan, Pemilihan, Pengangkatan dan Pemberhentian Kepala Desa.
Peraturan Desa Cikeruh Nomor Tahun 2006 tentang Pencalonan, Pemilihan, Pengangkatan dan Pemberhentian Kepala Desa.
Memperhatikan
:
Hasil Rapat Badan Permusyawaratan Desa Cikeruh Tanggal 13 Bulan Mei Tahun 2008 mengenai Pembentukan Panitia Pemilihan Kepala Desa Cikeruh untuk masa bakti 2008-2014.
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Pertama:
Membentuk Panitia Pemilihan Kepala Desa Cikeruh untuk masa bakti 2008-2014.
Kedua:
Susunan Panitia Pemilihan Kepala Desa Cikeruh sebagaimana terlampir.
Ketiga:
Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan Di : Cikeruh
Pada tanggal : 13 Mei 2008
Badan Permusyawaratan Desa Cikeruh
Ketua
IRDA RIDWAN

PILKADES

Pemilihan Kepala Desa Cikeruh Periode 2008-2014
Diselenggarakan Pada tanggal 13 Juli 2008
Dengan Diikuti 2 Orang Calon
Calon No 1 : II JAI
Calon No 2 : Rachmat

Dengan Hasil Perolehan Suara
1. II JAI 1469 SUARA
2. RACHMAT 1705 SUARA

DAN YANG MENJADI KEPALA DESA CIKERUH TERPILIH
BAPAK RACHMAT

DILALNTIK PADA TANGGAL 8 AGUSTUS 2008
OLEH BUPATI SUMEDANG

Hasil Pilkada 2008

HASIL PENGHITUNGAN SUARAUNTUK PASANGAN CALON GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNURDI KABUPATEN SUMEDANGKECAMATAN JATINANGORDESA CIKERUH

Provinsi :Jawa Barat
Kabupaten / Kota :Sumedang
Kecamatan :Jatinangor
Desa / Kelurahan :Cikeruh
JUMLAH PEROLEHAN SUARA
Calon No 1 ( aman ) 699 = 19,85%
Calon No 2 ( dai )1.056 = 29,99%
Calon No 3 ( hade )1.766 = 50,16%
Jumlah yang menggunakan hak pilih 3.521

Potensi Desa

Potensi Yang ada di Desa Cikeruh :
Wilayah 1 Daerah Perdagangan dan Jasa
Wilayah 2 Daerah Jasa dan Pertanian
Wilyah 3 Daerah Pertanian dan Kerajinan