Halaman

Powered By Blogger

Sabtu, 31 Maret 2012

Pro-Kontra Sumur Artesis, Tiba-tiba Muncul Spanduk



JATINANGOR (GM) - Pro dan kontra terkait rencana pembangunan sumur artesis di Apartemen Pinewood di kawasan Jatinangor, Kab. Sumedang, tiba-tiba muncul spanduk penolakan sumur artesis di Jalan Kolonel Achmad Syam, Desa Cikeruh, Kec. Jatinangor.

Pemantauan "GM", Rabu (28/3), spanduk tersebut ditulis Aliansi Mahasiswa Jatinangor dan dipasang di jalan tersebut oleh sejumlah warga sebagai bentuk penolakan rencana pembangunan sumur artesis untuk sebuah apartemen di Desa Cikeruh.

Spanduk yang terbuat dari kain berwarna kuning tersebut bertuliskan, "Perizinan Sumur Artesis di Jatinangor adalah Bukti Ketidakseriusan Pemerintah dalam Melayani Rakyatnya".

Salah seorang warga setempat, Deden (30) mengatakan, warga menyatakan keberatan adanya sumur artesis di wilayah Cikeruh dan hingga kini belum mendapat izin. Namun, warga banyak yang kecewa karena saat ini sumur tersebut tengah dikerjakan.

"Bukan hanya warga, pihak Desa Cikeruh pun jelas-jelas menolaknya. Alasannya, jika ada sumur artesis tentu warga akan terancam kekeringan, sehingga menyulitkan kehidupan sehari-hari dalam memenuhi air," kata Deden.

Menurut Deden, spanduk penolakan tersebut sebelumnya atas inisiatif warga, Namun akhirnya mendapat dukungan dari Aliansi Mahasiswa Jatinangor. "Kita bersyukur mahasiswa turut peduli terhadap kondisi sekitarnya," kata Deden.

Sebelumnya, Kepala Desa Cikeruh, Ade Rachmat juga menyatakan, secara tegas menolak pembanguna sumur artesis di sebuah apartemen di wilayahnya. "Karena banyak warga yang menolaknya, tentu saja aparat desa tidak berani mengizinkan keberadaan sumur artesis di sebuah apartemen tersebut," kata Ade Rahmat.

Menurut Ade, sejak awal pembangunan apartemen warga menolak bila apartemen tersebut menggunakan air dari sumur artesis. "Pihak aparat Desa Cikeruh telah sepakat bersama warga tetap menolak pembangunan sumur artesis itu," katanya.

Ade menyatakan, banyak faktor yang menjadi dasar warga dengan tegas menolak sumur artesis di apartemen tersebut. Salah satunya, akan mengakibatkan kekeringan di Desa Cikeruh khususnya.

Ketua LSM Forrbeka, Sitam Rasyid menyatakan, pembangunan sebuah apartemen yang lokasinya di belakang Jatos tersebut sebenarnya tidak berdampak apa-apa bagi warga Jatinangor. Namun, justru sebaliknya, jika apartemen tersebut membangun sumur artesis, warga akan merasakan dampak yang paling buruk, yakni tersedotnya air bawah tanah.

Sedangkan humas Apartemen Pinewood, Irda saat dikonfirmasi "GM" melalui telepon selulernya mengatakan, pihaknya terus melakukan sosialisasi ke warga agar mendapat izin dalam pembuatan sumur artesis. "Kita tak akan henti-hentinya melakukan pendekatan dan sosialisasi kepada warga agar segera mendapat izin," kata Irda.
(B.46)**

Cikeruh

Cikeruh (Jawa Barat)

Cikeruh (Jawa Barat) is geographically located at latitude (-6.95 degrees) 6° 57' 0" South of the Equator and longitude (107.76 degrees) 107° 45' 36" East of the Prime Meridian on the Map of the world.
The locations related to Cikeruh (Jawa Barat) are represented by the flight path Superman would take between two points and may not be nearest by road. For example, Cikeruh (Jawa Barat) is located 1.1 kilometre from Rancaekek (Jawa Barat). Cikeruh (Jawa Barat) is located 4 kilometre from Cileunyi (Jawa Barat). Cikeruh (Jawa Barat) is located 8.9 kilometre from Cicalengka (Jawa Barat). Cikeruh (Jawa Barat) is located 11.1 kilometre from Majalaya (Jawa Barat). Cikeruh (Jawa Barat) is located 14.4 kilometre from Ciparay (Jawa Barat).