Halaman

Powered By Blogger

Selasa, 08 Juni 2010

Perajin Senapan Angin dari Cikeruh


Selasa, 29/12/2009 09:03 WIB

Ema Nur Arifah - detikBandung



Bandung - Bagi sebagian orang kawasan Jatinangor, Kabupaten Sumedang, lebih dikenal dengan Kampus Unpad. Tak jauh dari kampus, di kawasan Cikeruh, terdapat 80 perajin senapan angin dari dua desa yang sudah berkembang sejak tahun 1970-an.

R Ade Supriatna Pipik (56) merupakan generasi ketiga dari perintis industri senapan angin di kawasan ini. Menurut Pipik, sapaan akrabnya, industri senapan angin miliknya merupakan warisan dari orang tuanya yang sebelumnya mewarisi dari kakeknya.

"Usaha ini adalah warisan dari orang tua, saya adalah generasi ketiga," ujarnya saat ditemui di Pekan Kerajinan Jawa Barat, Graha Manggala Siliwangi, belum lama ini.

Pipik mengaku kakeknya sudah membuat senapan dari tahun 1800-an. Saat itu senapan yang dibuat senapan mesin untuk membantu perjuangan para pahlawan. Usaha itu kemudian diwariskan kepada ayahnya.

Ayahnya bekerja di PSM (Sekarang PT Pindad) Jalan Kiaracondong. Namun setelah dimiliterisasi, menurut Pipik, ayahnya memilih untuk berwiraswasta dan membuat senapan mesin sendiri.

Senapan yang dibuat untuk memasok kebutuhan senjata dalam melawan gerombolan Kartosuwiryo. Tapi setelah kelompok Kartosuwiryo tidak ada, izin membuat senapan mesin pun dicabut.

"Karena kemampuan membuat senapan, akhirnya tetap melanjutkan usaha ini dan membuat senapan angin," ujar Pipik. Perbedaan dengan senapan biasa, senapan angin memiliki ukuran laras yang lebih kecil diameternya.

Pipik pun melanjutkan usaha membuat senapan angin di tahun 1982. Model-model senapan angin yang dibuat merupakan hasil modifikasi model yang sudah ada di pasaran.

Sejak manajemen dipegang sang ayah, diakui Pipik, banyak para pekerja yang setelah bisa keluar dan membuat industri senapan sendiri. Maka, pelan-pelan di kawasan ini tumbuh perajin-perajin senapan angin baru yang pernah bekerja di perusahaan milik Pipik.

Hal itu tidak bisa dilarang Pipik, namun dirinya berharap tetap ada dalam koridor persaingan yang sehat.

Hingga kini ada sekitar 80 unit usaha atau bengkel senapan angin di Cikeruh. Jika dirata-ratakan setiap unit usaha memiliki 3 pegawai, maka menurut Pipik ada sekitar 240 orang yang terserap bekerja di bidang ini. Sementara Pipik sendiri sudah mempekerjakan 12 orang.

Pipik mendistribusikan senapan anginnya ke toko-toko di Jakarta dan Surabaya. Sampai saat ini diakui Pipik, kendala usahanya selain terletak pada modal dan pemasaran. Namun bantuan dari BUMN lah sebagai Mitra Binaan, yang bisa membawa usaha Pipik ke pameran-pameran. Sementara menurutnya program dari pemerintah juga ada namun tidak berkesinambungan.(ema/ahy)

Tidak ada komentar: